Juli 20, 2012

Culinary: West Kalimantan: Sotong Pangkong

Hey, tulisan ini saya buat khusus karena kecintaan saya akan makanan yang satu ini :D
Yes, ini namanya sotong pangkong, salah satu kuliner khas Pontianak :)

(Sumber:  http://www.borneophotography.org/sotong-pangkong-kuliner-khas-ramadhan.html )
Kenapa baru saya tulis sekarang?
Karena kita akan segera memasuki bulan puasa bagi umat muslim.
Loh? Apa hubungannya? hehe
Hubungannya adalah karena makanan ini hanya dijual pada saat bulan puasa saja.
Ya, sotong pangkong hanya dijual satu bulan dalam satu tahun, menjadikan saya harus menunggu satu tahun berikutnya lagi agar bisa mencicipi makanan favorit saya yang satu ini >.<

Pada bulan puasa, kawasan Jl. Merdeka, Pontianak, akan diramaikan oleh banyak pedagang kaki lima musiman yang menjajakan sotong pangkong.
Tidak heran, wangi sotong pangkong yang khas akan mengundang orang-orang yang lewat kemudian singgah untuk mencicipi makanan ini :)
Ah, jadi teringat jaman kuliah dulu, kangen suasana ketika lagi berkumpul bareng teman-teman sambil menikmati enaknya sotong pangkong.

(Sumber: http://www.borneophotography.org/sotong-pangkong-kuliner-khas-ramadhan.html )
Sotong pangkong ini sendiri adalah sotong yang sudah dikeringkan kemudian dibakar dan dipangkong (dipukul-pukul), makanya diberi nama sotong pangkong, hehe :D
Setelah matang, sotong pangkong disajikan dengan air cabai dengan dua pilihan rasa, yaitu ebi dan kacang.
Ini penampakan sotong pangkong yang sudah matang, warnanya menghitam karena dibakar :D


Berapa harga sotong pangkong?
Tidak ada patokan harga khusus untuk sotong pangkong, semua bergantung pada besar kecilnya sotong yang dijual, berkisar dari harga Rp8.000,- sampai dengan Rp35.000,-

Nah, setelah membaca tulisan ini, pastikan Anda tidak melewatkan kuliner yang satu ini jika sedang berada di Pontianak, karena sekali lagi, Anda hanya bisa menikmati makanan ini hanya pada bulan puasa saja.

Culinary: West Kalimantan

Culinary: West Java: Laksa Bogor

Laksa Bogor
Lokasi: Gang Aut, Bogor

Juli 09, 2012

Weekend Seru di Curug Cilember, Bogor

Menghabiskan weekend bareng workmate memang seru!
Rekan kerja tidak harus melulu ngomongin masalah kerjaan, kadangkala kita bisa travelling bareng, bareng-bareng refreshing :)
Setelah sebelumnya sempat rafting bareng di Sungai Citarik, Sukabumi, kali ini kami menghabiskan akhir pekan bersama di daerah yang tidak terlalu jauh dari Ibukota Jakarta, yakni Desa Cilember, Kecamatan Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

Hari itu kami berangkat agak siang dari titik temu kami di Rawamangun, Jakarta Timur.
Perjalanan dari Jakarta hanya memakan waktu kurang dari 2 jam. Setelah melewati jalanan sempit yang pada beberapa titik ruas jalannya hanya cukup untuk dilalui oleh satu mobil saja, akhirnya kami sampai juga di Desa Cilember.

Di Desa Cilember kami menyewa sebuah villa dengan tarif Rp300.000/malam. Untuk biaya makan, kami dikenakan tarif Rp50.000/orang untuk 3 kali makan.
Lahan ditempat kami menginap cukup besar. Dalam satu tempat dibangun beberapa villa, difasilitasi dengan taman kecil, lapangan badminton dan tenis, dua kolam renang, serta halaman parkir yang cukup luas.
Jadwal hari ini adalah menghabiskan sore di kolam renang dan barbeque pada malam harinya.
Hujan yang mengiringi acara barbeque kami tidak mengurangi keceriaan kami malam itu.


Tujuan utama kami adalah daerah wisata Curug Cilember.


Dengan mata yang masih mengantuk karena cuma tidur selama kurang lebih 3 jam, kami tetap bersemangat untuk memulai petualangan kami ke Curug Cilember.
Dari villa tempat kami menginap, kami cukup berjalan kaki sekitar 5-10menit untuk sampai ke daerah wisata Curug Cilember. Tiket masuk ke curug Rp15.000,-/orang.


Mengikuti papan petunjuk arah, setelah melewati pintu masuk, kami langsung berbelok ke kiri menuju ke Curug 7.


Tidak butuh waktu yang lama untuk sampai di Curug 7, track juga masih bagus.
Sepanjang jalan menuju Curug 7 banyak dibangun kemah yang memang disediakan jika memang ada yang mau berkemah disana, tentunya dengan membayar tarif yang sudah ditentukan :)
Kami juga melihat ada beberapa group dari sekolah yang melakukan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) disana.



Setelah puas menikmati Curug 7, kami kemudian meneruskan petualangan kami ke Curug 5.
Ketika akan naik ke Curug 5, kami bertemu rombongan yang baru saja turun. Mereka men-suggest kami, kalo memang ga mampu mendingan turun lagi aja, karena walaupun jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi tracknya susah.
Sempat saling bertanya antar teman-teman, akhirnya kami membulatkan tekad untuk terus naik sampai ke Curug 5.

 
Bagi yang pernah ke air terjun Cibodas, track di Cibodas memang lebih panjang, tetapi kalo dari tingkat
kesulitan, track menuju ke Curug 5 lebih sulit!
Tetapi semua itu akan terbayarkan dengan keindahan yang kita lihat begitu sampai ke Curug 5! What a beautiful waterfall!


Tracking kami hanya sampai ke Curug 5.
Kami harus menuju ke atas lagi jika ingin melihat Curug 4.
Kami harus kembali menuju Jakarta karena weekend akan segera berakhir.
Tempat ini patut untuk dikunjungi. Cuaca yang dingin akan turut mendinginkan otak kita, menghilangkan kepenatan ibukota :)

Juli 06, 2012

Stay Over: Bali

Hey, ayo pelankan laju kendaraan Anda ketika sedang melakukan perjalanan, lihat ke kiri dan kanan kita, dan Anda akan terkejut melihat keindahan alam yang Tuhan ciptakan untuk kita :)


See, foto dibawah ini diambil ketika kami melakukan perjalanan pada hari keempat kami di Bali, kami bertolak dari daerah Lovina, Singaraja, menyusuri daerah Kintamani – Batur – Pura Tirtha Empul – Tegalalang – Ubud – Gianyar (Goa Gajah) - Sukawati - Kuta.
Baru saja sampai di daerah Kintamani, kami tidak bisa menahan diri untuk segera menepikan sepeda motor sewaan kami dan langsung mengabadikan keindahaan alam Kintamani.
Lihat indahnya panorama alam Indonesia! :)




Masih pada hari yang sama, kami kembali disajikan dengan pemandangan yang luar biasa ketika kami melintasi daerah Tegalalang. Kawasan yang satu ini memang menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib Anda kunjungi. Daerah Tegalalang sangat terkenal sampai ke mata dunia. Ya, Bali memang terkenal dengan teraseringnya, atau lebih dikenal dengan nama subak, yakni sistem pengairan sawah masyarakat Bali. Subak menjadi semakin terkenal ketika baru-baru ini, pada 29 Juni 2012, bertempat di St. Petersburg, Moskow, Rusia, resmi ditetapkan sebagai warisan dunia (world heritage) untuk kategori cultural landscape, yang diputus berdasarkan sidang badan PBB, United, Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).